Raja Ampat merupakan sebuah kepulauan yang terletak di ujung barat laut Semenanjung Kepala Burung di provinsi Papua Barat, Indonesia. Nama “Raja Ampat” berarti “Empat Raja” yang berasal dari legenda lokal. Menurut cerita rakyat, ada seorang wanita yang menemukan tujuh telur. Empat di antaranya menetas menjadi pangeran yang kemudian menjadi raja di empat pulau besar: Salawati, Batanta, Waigeo, dan Misool. Tiga telur lainnya menjadi hantu, seorang wanita, dan sebuah batu.

Raja Ampat terkenal karena keindahan alam bawah lautnya yang menakjubkan. Kepulauan ini merupakan salah satu destinasi menyelam terbaik di dunia, dengan keanekaragaman hayati laut yang luar biasa, termasuk terumbu karang yang spektakuler, beragam spesies ikan, dan makhluk laut lainnya. Selain itu, pemandangan di atas permukaan air juga memukau dengan pulau-pulau karst yang menonjol dari laut biru.

Selain keindahan alamnya, Raja Ampat juga memiliki kekayaan budaya yang unik. Suku-suku asli yang mendiami kawasan ini, seperti suku Maya, masih memegang kuat tradisi dan adat istiadat mereka. Pengunjung dapat menikmati tarian tradisional, seni ukir, dan berbagai aktivitas budaya lainnya.

Namun, meskipun keindahannya luar biasa, Raja Ampat menghadapi tantangan seperti ancaman terhadap ekosistem laut akibat aktivitas manusia dan perubahan iklim. Upaya konservasi terus dilakukan untuk melindungi dan melestarikan keindahan alam serta keanekaragaman hayati yang ada di kawasan ini.